Di Eropa, salju turun dari
air yang membeku. Lembut namun terasa dingin putih. Jika mereka
bertumpuk, rebahkan badanmu di salju saat pagi menjelang.
Saat mentari takkan lama menyinari. Hangat mungkin kau rasakan dari
selimut atau mengacungkan tangan ke arah perapian. Dingin menyapa
rambut-rambut hitammu.
Hari itu, kau tersenyum dengan musim ini. Hari berganti semakin parah
dingin yang kau rasakan bahkan api tak membakar kayu di perapian.
Mungkin ada legenda tentang santa claus atau snow human mungkin juga
vampire. Namun ada kala nya mereka nyata atau sekedar fiksi karya
penulis terkenal. Ini bukan tentang legenda atau musim salju.
Namun kau
lupa untuk keluar dan mengambil sepucuk surat di depan rumahmu.
Atau kau terlalu takut akan badai di luar rumah.
Itu surat dari ku. .
Berwarna abu dengan aroma musim semi. Aku membuatnya, menulisnya dengan
sepenuh hati.
Aroma dari surat itu takkan hilang karna badai sehari. Dengan tanda
merah hati wujud kerinduan di hati. Semoga kau tersenyum saat membuka
nya.
"Segeralah masuk aku takut kau kedinginan, sayang"
Ambil lah air hangat dan mungkin serobekan kecil roti untuk menemanimu
atau kau ingin putarkan sebuah lagu cinta kasih.
Perlahan surat itu mulai telanjang dan tampak goresan di kertasnya. Kau
membaca serius, sayang itu bukan ulangan harian atau resep dokter.
Namun senyum simpul mulai muncul. Astaga, kau memeluk surat itu
kuat-kuat. Kau berlari mengunci semua jendela dan pintu. Kau pun tidur
bersama surat itu, yang bertanya padamu berharap padamu saat musim semi
datang. Kemari lah untuk bersama ku menggiring domba atau mencari madu.
Mungkin juga memancing dapat membuat mu tertawa.
Dan malam ini aku harap legenda itu nyata. Tolong bawa aku di samping
nya lalu bangunkan ia "Aku ingin memeluknya" agar dia tentram malam
ini.
----
Tulisan ini ditulis oleh seseorang untukku.
Andika Pratama
Sabtu, 21 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar