Follow Me :)

Minggu, 22 Desember 2013

A letter, from me. For you..

Di Eropa, salju turun dari air yang membeku. Lembut namun terasa dingin putih. Jika mereka bertumpuk, rebahkan badanmu di salju saat pagi menjelang. Saat mentari takkan lama menyinari. Hangat mungkin kau rasakan dari selimut atau mengacungkan tangan ke arah perapian. Dingin menyapa rambut-rambut hitammu. Hari itu, kau tersenyum dengan musim ini. Hari berganti semakin parah dingin yang kau rasakan bahkan api tak membakar kayu di perapian. 
Mungkin ada legenda tentang santa claus atau snow human mungkin juga vampire. Namun ada kala nya mereka nyata atau sekedar fiksi karya penulis terkenal. Ini bukan tentang legenda atau musim salju. 
Namun kau lupa untuk keluar dan mengambil sepucuk surat di depan rumahmu. 
Atau kau terlalu takut akan badai di luar rumah. 
Itu surat dari ku. . 
Berwarna abu dengan aroma musim semi. Aku membuatnya, menulisnya dengan sepenuh hati. Aroma dari surat itu takkan hilang karna badai sehari. Dengan tanda merah hati wujud kerinduan di hati. Semoga kau tersenyum saat membuka nya. 
"Segeralah masuk aku takut kau kedinginan, sayang" 
Ambil lah air hangat dan mungkin serobekan kecil roti untuk menemanimu atau kau ingin putarkan sebuah lagu cinta kasih. Perlahan surat itu mulai telanjang dan tampak goresan di kertasnya. Kau membaca serius, sayang itu bukan ulangan harian atau resep dokter. 
Namun senyum simpul mulai muncul. Astaga, kau memeluk surat itu kuat-kuat. Kau berlari mengunci semua jendela dan pintu. Kau pun tidur bersama surat itu, yang bertanya padamu berharap padamu saat musim semi datang. Kemari lah untuk bersama ku menggiring domba atau mencari madu. Mungkin juga memancing dapat membuat mu tertawa. 
Dan malam ini aku harap legenda itu nyata. Tolong bawa aku di samping nya lalu bangunkan ia "Aku ingin memeluknya" agar dia tentram malam ini. 

---- 
Tulisan ini ditulis oleh seseorang untukku. 
Andika Pratama 
Sabtu, 21 Desember 2013

Sabtu, 14 Desember 2013

Sometimes, I want to feel.. What it was free?

Aku ingin bersama semuanya. Apa itu salah? Aku ingin bersama teman-temanku dipenghujung masa SMA ku. Merasakan setiap kenangan yang manis bersama kalian. Bukan hanya tawa konyol atau tangis di SMA saja. Tetapi ditempat lain, tempat yang penuh tantangan. Begitu banyak kesempatan yang ditawarkan pengelola kami, langkah untuk menjelajahi dunia baru. Tetapi, tak ada satupun kesempatan yang bisa kumanfaatkan. Terkadang langkahku selalu terbatas, terbatas akan jarak dan waktu yang harus aku terima. Dan harus aku sadari, bahwa aku tak seperti mereka. Sudah dua kali aku ditinggal kalian hanya karena sebatas izin orang tua. Tidak pernah kudapatkan kesempatan itu. Inikah yang kalian maksudkan aku bahagia? Inikah yang kalian sebut kasih sayang? Biarkanlah aku mencari sesuatu yang baru, Ibu, Ayah. Aku tahu batas mana yang harus aku lakukan dan aku jauhi. Aku tahu kau khawatir, tapi apa rasa khawatir kalian yang berlebihan membawa kebahagiaan bagiku? Maaf kalau aku berkata begini, Ibu, Ayah. Tidak bolehkah aku bersenang bersama temanku? Semua yang kalian inginkan selalu aku lakukan semampuku. Apa aku tidak boleh meminta atau berharap izin darimu Ayah, Ibu?
***
Study Tour (Jambi-Jakarta-Bandung-Jogja-Jambi)
Terlebih lagi kamu, kamu orang yang tak bisa kulewatkan kehadirannya. Sosok yang selalu kunantikan. Yang selalu aku ingin berada disampingnya. Ingin sekali aku merasakan perjalanan berjam-jam bersamanya. Melihat pemandangan alam dari jendela bus. Berbicara apapun mengiringi perjalanan. Sampai pada tempat yang begitu sangat ingin aku pijakkan kakiku disana, dimana salah satu keindahan di bumi. Pantai. Kesempatan berada di bibir pantai merasakan ombak yang berderu, berpijak dengan kaki tanpa alas diatas pasir yang menghitam disapu ombak. Berjalan, berkejaran, mengabadikan momen itu dalam sebuah foto di selembar kertas dan memori otakku. Aku tidak bisa merasakan itu semua. Itu hanya sebuah lamunan yang terus berkeliaran di fantasiku. (Desember 2012)

Perkemahan (Hutan Kota, Jambi)
Dan kali ini.. Malam ini, aku ingin merasakan hangatnya api unggun dan melihat bintang bulan diatas sana, bersama kamu disampingku. Ingin menatapmu dalam gelap dan diam. Ingin merasakan hembusan angin malam selaras dengan hembusan nafasku perlahan. Ini tentu hanya khayalan ku, tak pernah jadi nyata. (Desember, 2013)