Follow Me :)

Selasa, 07 Mei 2013

Arah

Januari 2014

     Malam ini lumayan dingin. Tetapi sepertinya seakan dilupakan oleh orang-orang yang tengah asik meniupkan terompet, melempar kembang api dan aktivitas lainnya. Pergantian tahun baru saja dimulai beberapa menit yang lalu. Langit terus berpendar-pendar penuh cahaya yang membuat langit gelap malam itu bersinar di beberapa bagian.
     "Belum laut beneran ya?" ujar sebuah suara yang sekarang berpindah berdiri disebelahku.
     "Iya, tapi lumayan kok" ujarku menghadapnya sembari tertawa lebar.

     Aku kembali menghadapkan pandangan kedepan. Menatap lurus kedalam riak-riak air yang menari perlahan. Lalu aku mulai mengacaukan air itu dengan satu lemparan kerikil kecil ditanganku.
     "Gy...." tanyaku tetap melihat air yang hitam karena tak ada cahaya
     "Iya, Ray"
     "Kamu mau kuliah dimana?"
     Lama Regy terdiam sampai akhirnya ia menjawab "Belum tahu, kamu?".
     "Aku... mungkin Unand. Aku suka, tapi . . ." aku menggantung kalimat seakan susah melanjutkan kalimat itu.
     "Gak usah dilanjutin. Aku tahu. Orang tua kamu kan Ray?"
     "Iya" jawabku pendek dan berhenti melakukan aktivitas melempar kerikil "Kenapa aku harus nurutin kemauan mereka?" ujarku rapuh.
     "Ray. . ." Regy meraih pundak Raya dan memutarnya menghadap Regy ". . .aku percaya kemampuan kamu. Lakukan buat kamu sendiri. Itu akan terlihat menyenangkan".
Raya masih melongo. Regy melanjutkan "Jadilah seperti yang kamu ingin karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan kesempatan untuk melakukan hal yang kamu inginkan".
Mata Raya terasa panas. Perkataan Regy berhasil membuat pikirannya berputar berusaha mencari titik terang sampai kapan dan dimana ia akan berhenti nantinya.
Raya tersenyum dan menatap Regy lekat-lekat. Kemudian telapak tangan Raya terasa hangat, ada sesuatu yang menggenggamnya erat. Sosok itu membalas senyumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar