Ada perasaan tertentu saat dia memanggilku, entah itu menghukum atau sekedar menyapa. Dengan sifat angkuhnya, tapi itu yang membuatku bertahan. Ya, memang itulah dia. Tapi di balik itu semua ada sesuatu di dalam dirinya yang tak bisa ku deskripsikan dengan sebuah kata. Hanya hati yang mampu, tanyakan saja pada hati yang rapuh itu.
Hari berjalan..terus berputar, waktu demi waktu berjalan dengan ketidakpastian dan menunggu.
Aku berhasil hadir didekatnya, sekedar melihatnya dari kejauhan. Melalui jendela disudut kelas menatap tembok tinggi kelasnya, seolah kapan saja dia akan berdiri disana dan tersenyum. Kedekatan yang sulit kutafsirkan, aku begitu menyayanginya. Entah apa yang berputar di pikiranku yang kurang kompleks. Cerita demi cerita yang slalu ia bagikan padaku. Aku mendengarkan dengan sabar dan perasaan yang terkoyak. Tapi bila itu bahagia nya, lanjutkanlah. Saat itu ditengah malam yang dingin di hangatkan oleh sebuah api unggun di pusat lapangan, aku memanggil lirih namanya. Dan dia mendengarku :') Sebuah suara yang sangat lirih meluncur dariku, menyerupai bisikan anak kecil, dan aku tak percaya dia mendengarnya. Dalam gelap, ku tatap dia, sosok yang membuatku kagum.
Dia, tak pernah kuhapus dari memori. Tersimpan dalam tempat yang kedap udara, bertahan menjadi kenangan yg manis dan terkadang pahit.
Terimakasih telah hadir dalam potongan kisah hidupku. Aku berharap aku punya tempat di hatimu, walau secuil di ujungnya :')
There is always going to be a time, but will you do something when the time comes?
tak perlu tempat dihatinya sob, 1 hal yang pasti, engkau telah menggoresi cat indah, dalam memori kehidupannya. Itu lebih berharga, dari hanya mendapatkan tempat itu dihatinya, namun tak pernah teringat lagi sedikitpun. :)
BalasHapusI like it! :)
Iya ci :')
BalasHapussemoga, apa yg kamu maksudkan, di lunaskan Tuhan, kelak, hingga berujung manis.
BalasHapusbtw selamat (terus) menulis.